Kamis, 02 Februari 2012

Pendekar Takut Air

 Ozi, baru duduk di kelas 3 SD. Di sekolah, ia memilih pencak silat untuk ekstrakulikular nya. Kegiatan itu diadakan setiap hari sabtu. Ozi memilih pencak silat karena ingin badannya sehat dan kuat. Hampir setiap hari Ozi berlatih di rumah. Saat berlatih, dia sering menunggu keluarganya.
 Gayanya seperti pendekar dalam film di televisi. Pukul sana, tendang sini, lompat sana, lompat sini. Rumah menjadi sepi jika Ozi tidak ada. Ibu berteriak - teriak lagi. Mbak Ifa bisa membaca buku dengan tenang. Namun, anehnya, mereka merasa sepi kalau Ozi tidak di rumah.
 Ibu, Ayah, dan Ifa sangat menyayangi Ozi. Ia pandai di sekolah, lucu dan banyak temannya. Akan tetapi, ada suatu kekurangan Ozi. Ia paling malas kalu disuruh mandi. Ozi selalu punya banyak alasan jika disuruh mandi. Kemalasan Ozi ini tidak hanya terjadi sore hari. Setiap pagi pun ibu harus membujuk Ozi untuk mandi. Padahal, Ozi masuk pagi. Sabtu pagi, Ozi tidak segera mandi. Bangun tidur, ia asyik bermain mobil - mobilan. Tahu - tahu, waktu sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB. Dengan terburu - buru, Ozi bersiap - siap ke sekolah. Dia lupa sarapan.
 Setiba disekolah, Ozi langsung ikut latihan silat. Ia mengikuti gerakan gurunya dengan bersemangat. Lima menit sudah berlalu. Keringat Ozi bercucuran. Namun, tak lama kemudian badannya terasa gemetar, lemas, dan matanya berkunang - kunang. Sesaat kemudian, Ozi pingsan. Pak Guru membawa Ozi ke ruang guru. Pakaian nya dibuka dan tubuhnya dibalur minyak kayu putih. Tak berapa lama kemudian Ozi sadar. Pak Guru memberinya minum teh hangat.   Lalu, Pak Guru mengantar Ozi pulang. Pak Guru memberitahu keadaan Ozi kepada Ibu. Ibu menjadi sangat khawatir.


sumber : Bobo tahun XXXI, 1 april 2004, dengan perubahannya di buku Bhs.Indonesia kelas 3 SD

1 komentar: