Jumat, 03 Februari 2012

mutiara bunda : "Jaga dan Rawatlah Aku"

  Suatu hari serombongan anak muda bekemah di sebuah hutan lindung yang subur. Di sepanjang perjalanan mereka berdendang. Menjelang sore rombongan telah sampai di pinggir hutan lindung. Mereka segera menyiapkan segala keperluan untuk berkemah. 
  Setelah mendirikan tenda, sebagian anak muda tersebut masuk ke dalam hutan lindung untuk mencari ranting kering untuk membuat api unggun. Maklum bila malam tiba udara dingin dan gelap. Hembusan angin yang disertai embun membuat tubuh kedinginan.
  Namun sesampainya di dalam hutan lindung, beberapa anak muda itu bukannya mencari ranting kering malah mengukir batang pohon dengan pisau. Bahkan ada yang mencoret-coret dengan cat. Sebagian lagi bermain lempar pisau ke batang pohon layaknya seorang jagoan.
  Karena tak tahan dengan perlakuan para pemuda tersebut, sebuah pohon mengeram kesakitan.
  "Anak muda! Sebenarnya apa salahku, sehingga kalian menyakitiku?" rintih sang pohon.
  "Kamu memang tidak punya salah. Mungkin nasibmu yang jelek. Kami sebagai manusia punya hak untuk melakukan apa saja terhadap pohon. Karena Tuhan telah menyediakan kamu untuk kami, sebagai manusia."
  "Aku tahu itu dan aku tidak membantah takdir Tuhan. Akan tetapi, perlu kalian ketahui. Selama aku diciptakan Tuhan, aku selalu melindungi kalian. Melindungi dari panas, kekeringan, dan banjir. Saya selalu menyediakan buah, daun yang segar, dan kayu. Bahkan oksigen yang kalian hirup juga dariku. Saya hanya minta tolong rawat dan jagalah aku. Jika tidak, maka bencana justru akan manusia alami. Jadi tolong jangan lukai aku."
  Anak-anak pemuda saling berpandangan. Tampak di wajah rasa penyesalan dengan apa yang mereka lakukan terhadap pohon di hadapan mereka. Tiba-tiba salah seorang anak berkata dengan lantang.
  "Maafkan, kami. Kami berjanji akan selalu menjagamu. Kami sadar, karena kehidupanmu berarti kehidupan kami juga."
  "Ya, kami akan beruaha melindungimu dari orang-orang yang tak bertanggung jawab agar kamu bisa hidup dengan tenang dan lestari.", sahut remaja yang lain serempak.
  "Terima kasih. Itulah yang dibutuhkan kami, para pohon. Tolong, jaga pula pohon dan tanaman di tempat lain. "sebarkan pada dunia tentang pentingnya menjaga kami," pesan sang pohon.

Sumber : Majalah Ino edisi15

1 komentar: